14 Cara Berpikir Seorang Pengusaha Sukses
Apabila kita mengamati cara berpikir seorang pengusaha sukses maka kita akan mendapatkan suatu perbedaan dengan jalan pikiran orang kebanyakan. Selain itu bisa jadi inilah yang menyebabkan mengapa jumlah pengusaha sukses tidaklah banyak. Apabila kita menginginkan kesuksesan pada bisnis usaha yang masih sedang kita rintis atau yang sudah kita jalankan, maka tidak ada salahnya kita menyelami apa saja dibalik pikiran para pengusaha sukses.
Berkaitan dengan hal ini Digital Pulsa Apk memiliki artikel yang berjudul 11 Rahasia Kiat Dasar Sukses Bisnis, Wirausaha, dan Entrepreneur serta artikel yang berjudul 7 Tanda Jiwa Entrepreneur dan Bisnis Mulai Anda Miliki
Berikut ini berbagai macam cara berpikir pengusaha besar yang dikumpulkan oleh Digital Reload Pulsa dari beberapa sumber. Bisa jadi poin-poin yang diuraikan di sini hanyalah sebagian kecil saja dari pikiran-pikiran para pengusaha, karena pastinya masih banyak sekali yang belum tercakup pada tulisan ini.
14 Cara Berpikir Seorang Pengusaha Sukses
1. Fokus pada Suatu Hal yang Paling Penting
Dari sekian banyak tantangan yang dihadapi pengusaha sukses maka ada beberapa pengusaha yang lebih memfokuskan diri pada suatu hal yang paling penting yang sangat paling mempengaruhi kesuksesan bisnis yang dia miliki. Misalnya adalah Micha Kaufman (Co-founder dan CEO FIVERR online freelance marketplace) dan timnya yang lebih memfokuskan pada “satu tantangan terbesar yang selalu dihadapi oleh setiap marketplace yaitu membangun liquiditas. Tanpa liquiditas maka bisa dikatakan suatu marketplace dianggap tidak ada”.
2. Memiliki Produk/Usaha/Bisnis Sendiri
Ketika masih bekerja ikut perusahaan atau masih ikut suatu program atau proyek milik orang lain maka jiwa entrepreneurship atau jiwa pengusaha akan kurang terasah. Biasanya keterampilan entrepreneurship dan berwirausaha akan semakin terasah saat telah memiliki usaha/produk/bisnis sendiri. Hali ini karena pikiran akan lebih bisa fokus dan lebih banyak tercurahkan pada usaha atau bisnis miliki sendiri tersebut.
Misalnya adalah Oprah Winfrey yang telah banyak menuai kesuksesan sebagai penyiar dan bahkan di dunia industri hiburan. Namun semua itu dari sudut pandang entrepreneurship belum ada apa-apanya hingga saat Oprah Winfrey memiliki sendiri syndicated talkshow yang mulai mengasah keterampilan entrepreneurship yang dia miliki. Bahkan production house miliknya juga memproduksi banyak program televisi dan proyek film. Cara berpikir entrepreneurship Oprah Winfrey bahkan juga mengarahkannya untuk menerbitkan suatu majalah dan juga bahkan me-launching jaringan televisi miliknya sendiri.
3. Mendengar dengan Secara Lebih Baik
Seorang pengusaha sukses perlu memiliki cara berpikir atau mindset yang lebih mengutamakan untuk mendengar secara lebih baik. Yang dimaksud di sini adalah mendengar secara aktif yaitu tidak hanya sekadar asal mendengar. Jadi pada intinya seorang pengusaha sukses menampung segala macam ide-ide, pemikiran, pendapat, masukan, dan kemudian memproses dan menganalisis semua masukan informasi tersebut.
Hal ini seperti yang pernah diungkap oleh aktris Jessica Alba yang merupakan co-founder dan presiden The Honest Company yang menjual produk perlengkapan bayi dan perlengkapan pribadi rumahan. Dia mengatakan bahwa “Penting adanya untuk membuatmu dikelilingi oleh orang-orang yang lebih cerdas dari kamu dan mendengarkan ide-ide mereka. Saya terbuka terhadap ide-ide yang bukan berasal dari saya sendiri dan dari orang-orang yang lebih tahu hal tersebut, karena saya berpikir bahwa sukses memerlukan komunikasi, kolaborasi, dan terkadang kesalahan-kesalahan
4. Berusaha Selalu Menjaga Kualitas Produk
Jangan pernah bermain-main dengan kualitas produk yang kita jual. Hal ini karena konsumen sangat teliti dan hafal dengan kualitas produk kita. Konsumen akan tahu apabila ada perubahan kualitas suatu produk. Konsumen memilih suatu produk karena karena memang mereka puas dengan produk tersebut. Apabila ada sedikit saja pergeseran penurunan kualitas produk maka mereka akan kecewa dan memugkinkan untuk pindah ke produk pesaing. Inilah yang membedakan cara berpikir pengusaha kaya dengan pengusaha pada umumnya.
Hal ini misalnya seperti yang terjadi pada Lionel Puoilâne yang sangat terobsesi dengan kualitas produk roti yang bermerek nama keluarganya tersebut. Dia menjadi pembuat roti yang dipanggang menggunakan oven kayu yang terkenal tingkat dunia. Permintaan pasar internasional akan roti buatannya meningkat tajam namun dia menolak untuk membuat rotinya secara besar-besaran. Dia tetap bersikukuh untuk tetap membuat setiap roti buatannya dengan menggunakan tangan oleh seorang pembuat roti yang secara khusus telah dilatih menggunakan teknik khusus miliknya.
5. Segera Bangkit dari Kegagalan
Para pengusaha sukses juga manusia biasa. mereka juga mengalami kegagalan dan kejatuhan dalam kehidupan mereka. Namun yang membedakan mereka dengan orang biasa lainnya adalah mereka mampu dengan cepat menguasai keadaan dan tidak berlarut-larut dalam kesedihan. Mereka segera bangkit dan kembali berlari kembali. Mereka memiliki kemampuan untuk sembuh kembali secara cepat di atas rata-rata kebanyakan orang. Inilah cara berpikir pengusaha muda yang terus perlu dipupuk. Karena kebanyakan bisa jadi para pengusaha muda masih jatuh bangun dalam membesarkan bisnis yang dirintisnya dan bisa jadi juga masih sering berhadapan dengan kegagalan dalam berbisnis.
Menurut Barbara Corcoran, investor dan pebisnis wanita asal Amerika, bahwa kunci dari kemampuan segera bangkit dari kegagalan adalah tingkat kecepatan penyembuhan (recovery), dan jangan merasa nyaman dengan kondisi saat ini, segera bangkit dan kerjakan pekerjaan besar yang ada di depan mata secepatnya.
6. Paham akan Pentingnya Brand
Brand merupakan suatu simbol, desain, rumus (term), nama, atau fitur lainnya yang membedakan di mata konsumen pada suatu produk atau organisasi dari pesaingnya. Secara umum proses pembentukan brand adalah seperangkat metode-metode komunikasi dan pemasaran yang menjadikan berbeda suatu produk atau suatu perusahaan dari pesaingnya.
Sedangkan tujuan dari adanya brand ini adalah untuk menciptakan impresi yang cukup mendalam dan cukup lama di benak konsumen. Semakin lama impresi suatu produk di benak konsumen maka semakin besar pula kemungkinan konsumen tersebut untuk membeli kembali produk tersebut. Pengusaha sukses akan berpikir mengenai brand ini dan paham akan pentingnya suatu brand.
George Lucas pencipta dan pembuat film Star Wars memandang dengan cara lain mengenai fenomena Star Wars. Saat film Star Wars pertama kali dirilis di akhir tahun 70an dan awal 80an banyak orang menilai bahwa ini hanyalah fenomena budaya pop biasa. Rangkaian kesuksesan film ini menciptakan suatu pangsa pasar terbaru untuk genre fiksi ilmiah dan genre fantasi. Bagi George, seri awal-awal film Star Wars merupakan suatu langkah pembentukan brand yang cukup kuat. Brand Star Wars tersebut menjadi begitu sangat membawa keberuntungan dari jualan lisensi-lisensinya untuk segala hal mulai dari mainan, boneka figure, video game dan pertunjukan life action.
Pada tahun 2012 George Lucas menjual waralaba Lucasfilm dan Star Wars yang merupakan bagian darinya ke Disney. George Lucas jelas terlihat tidak kehilangan ketertarikannya pada suatu brand yang kuat dan membawa keuntungan. Hal ini terlihat dari keputusan dia untuk menginvestasikan uangnya di jaringan kafe starbucks.
7. Menyukai Tantangan
Pada dasarnya seorang pengusaha atau pebisnis secara natural adalah seorang pemberani dan penyuka tantangan. Seorang wirausahawan dalam aktivitas bisnisnya dipenuhi dengan “ketidakpastian” terutama bagi yang masih merintis memulai usaha. Namun “ketidakpastian” ini oleh seorang pengusaha dianggap sebagai suatu tantangan yang harus diselesaikan.
Dengan perhitungan-perhitungan dan pertimbangan-pertimbangan tertentu, seorang pebisnis bisa mengubah “ketidakpastian” menjadi peluang-peluang untuk melipatgandakan keuntungan yang akan diraih. Oleh karena itu “ketidakpastian” itu tadi dihadapi dengan penuh sukacita dan penuh optimisme oleh seorang pebisnis yang tangguh.
Pendiri Sprinkles Cupcakes, Candace Nelson, sempat dipertanyakan keputusannya untuk membuat suatu usaha di bidang pembuatan roti (bakery) pada saat terjadinya gelombang dahsyat ketakutan terhadap karbohidrat di awal tahun 2000an. Saat itu konsumsi karbohidrat berlebih dianggap sebagai sumber dari beberapa gangguan fungsi tubuh. Namun dia tetap membulatkan tekad untuk mendirikan usaha di bidang tersebut dan akhirnya saat ini dia telah sukses memiliki banyak cabang yang berlokasi di delapan negara bagian Amerika Serikat.
8. Membangun Bisnis Menggunakan Jaringan (Networking)
Seseorang yang mengembangkan dan mengoptimalkan jaringan (networking) yang dimiliki sebagai salah salah satu modal untuk mengembangkan bisnis adalah juga merupakan sesuatu yang menjadi cara berpikir seorang pengusaha sukses. Bahkan penulis pada suatu kesempatan pernah mendengar cerita tentang seseorang yang apabila ada resepsi pernikahan maka dia meminta kepada yang punya acara tersebut untuk menjadi penerima tamu di acara resepsi tersebut.
Setelah dia ditanya mengapa selalu menjadi penerima tamu yang pastinya selalu mengulurkan tangan berjabat tangan dengan seluruh tamu yang datang, dia menjawab bahwa alasan dia melakukannya adalah dalam rangka bersosialisasi dengan tujuan membangun jaringan (networking) supaya dikenal sebanyak mungkin orang. Semakin sering dia muncul berjabat tangan dengan orang-orang maka semakin besar pula kemungkinan dia dikenal oleh banyak orang dan semakin lancar pula dia membangun jaringan (networking).
Cukup menarik bila kita menyimak cerita tersebut yang berkaitan dengan membangun jaringan. Itu tadi masih satu dari sekian banyak contoh strategi tindakan untuk membangun networking secara sederhana, dan masih banyak lagi strategi-strategi lainnya untuk mengembangkan dan memperluas jaringan.
Jason Nazar, co-founder dan CEO docstockdotcom, pada suatu wawancara pernah menyatakan bahwa dia mendapatkan kesuksesannya terutama pada proses pendirian dan pengembangan perusahaannya saat ini adalah berdasar pada usaha-usaha pembangunan jaringan (networking) olehnya. Jason Nazar mengatakan bahwa dia menggunakan networking untuk mengumpulkan $ 4 million dana untuk membangun start up. Jason Nazar juga mengatakan bahwa dia juga menggunakannya untuk mendapatkan seorang co-founder dan juga untuk membangun sebagian besar organisasi bisnisnya.
9. Menerima Perubahan
Dunia bisnis bersifat sangat dinamis dan penuh inovasi-inovasi baru yang siap menggulung produk-produk lama serta menggantikannya dengan produk-produk hasil inovasi terbaru. Begitupa pula dengan perubahan-perubahan perilaku konsumen yang disisi lain juga memerlukan tindakan-tindakan perubahan tindakan strategi bisnis oleh para pemegang kebijakan perusahaan. Oleh karena itulah menerima perubahan adalah bagian dari cara berpikir seorang pengusaha sukses dan juga merupakan kunci keberhasilan suatu bisnis dalam melalui tantangan ketidakpastian pasar.
Rosemary Camposano, CEO Halo Blow-Dry Bar, yang pada awal-awal binis Halo Blow-Dry Bar itu sebagian adalah blow-dry bar dan sebagian adalah toko hadiah (gift shop), dengan alasan “untuk membantu wanita sibuk mengerjakan banyak hal (multitask)” menurutnya. Namun Rosemary Camposano segera menyadari bahwa toko hadiah (gift shop) menyebabkan kebingungan terhadap sifat alami bisnisnya. Hingga akhirnya Rosemary Camposano menghilangkan gift shop dan menggantinya dengan tambahan kursi blow-dry. Seorang entrepreneur yang cerdas selalu membaca kondisi pasar dan membuat penyesuaian-penyesuaian pada bisnis mereka untuk meresponsnya.
10. Menggali Keinginan Pelanggan
Apa pun bisnis yang dijalankan maka konsumen merupakan bagian penting yang sebagai penentu kesuksesan suatu produk saat dilempar ke pasar. Oleh karena itu diperlukan pengumpulan-pengumpulan data perilaku konsumen dan menganalisis data-data tersebut sedemikian rupa sehingga kesimpulan-kesimpulannya bisa digunakan sebagai penentu akan dibawa ke mana arah suatu bisnis.
Greg Gianforte menggunakan pendekatan seperti itu sebelum dia memiliki produk yang bahkan tidak memiliki prototype-nya sama sekali. Greg Gianforte menelpon calon-calon pelanggan yang sekiranya potensial. Percakapan melalui telpon tersebut berkisar pada produk seperti apa yang sekiranya sangat mereka butuhkan dan mereka bersedia membeli produk tersebut.
Greg Gianforte melakukan pengumpulan data dengan menelepon calon-calon customer tersebut selama satu bulan dan kemudian menghabiskan waktu selama 60 hari menulis kode-kode program produk software seperti apa yang diinginkan oleh para customer. Bisnis yang dijalankan Greg Gianforte tersebut adalah software berbasis teknologi cloud untuk bisnis konsumen yang besar dan pada tahun 2011 bisnis tersebut dijual ke Oracle.
11. Tidak Memiliki Rasa Takut
Cara berpikir seorang pengusaha sukses berikutnya adalah tidak memiliki rasa takut di benaknya. Proses perintisan suatu bisnis secara sekilas bila dilihat oleh orang biasa maka hanya akan terlihat banyak sekali ketidakmungkinan serta pesimisme. Namun seorang entrepreneur mampu melihat jalan kesuksesan yang sekilas kabur dan tidak tampak oleh mata biasa kebanyakan orang.
Seorang pengusaha telah melakukan perhitungan-perhitungan serta memiliki analisis-analisis terperinci sehingga dengan penuh percaya diri melewati proses-proses tersebut tanpa rasa takut sedikit pun.
Robert Irvine, Chef dan Host pada acara “Restaurant: Impossible” milik Food Network, mengatakan bahwa pada saat kebanyakan orang menghindari risiko, para entrepreneur justru melihat peluang. Pada titik-titik tertentu, kata Robert Irvine, para entrepreneur adalah orang yang paling optimis sebab mereka percaya bahwa investasi-investasi waktu dan uang mereka akan mendapatkan hasil.
12. Menggunakan Sumber Daya yang Ada di Sekitar
Cara berpikir seorang pengusaha sukses yang patut diacungi jempol adalah dia harus mampu menggunakan apa pun sumber daya yang dimiliki. Hal ini karena seorang entrepreneur terus-menerus menggunakan pikirannya tanpa henti untuk memikirkan bagaimana cara mendapatkan “profit” dengan memanfaatkan apa pun sumber daya yang ada di sekitarnya.
Dia terus-menerus memikirkan apa yang bisa dilakukan dengan apa yang ada di sekitar dia dan bila dirasa sudah mendapatkan satu ide yang matang maka dia bersegera mengeksekusi menjalankan ide tersebut, melakukan penyesuaian-penyesuaian di proses perjalanan, hingga akhirnya meraup profit dari bisnis yang dia jalankan tersebut.
Tony Hsieh, CEO Zappos yang berpusat di Las Vegas, pernah menyatakan “salah satu pertunjukan di televisi pada saat remajaku adalah MacGyver, sebab dia tidak pernah memiliki sumber daya secara tepat sesuai yang dia butuhkan namun dia akan selalu mencari cara untuk menggunakan apapun yang ada di sekitar dia untuk menggapai apa yang dia rencanakan apapun yang ada di sekitar dia untuk menggapai apa yang dia rencanakan. Pada akhirnya aku berpikir bahwa semua itulah tentang apa menjadi seorang entrepreneur”. Jadi, menjadi seorang entrepreneur itu bukanlah tentang memiliki banyak sumberdaya, namun tentang bagaimana kamu mampu menggunakan apapun sumberdaya yang kamu miliki, demikian keterangan Tony Hsieh.
13. Mengalami Ketakutan
Bila sebelumnya telah dibahas mengenai rasa takut yang tidak dimiliki oleh pengusaha sukses, maka pada poin ini akan mencoba melihat “rasa takut” dari sisi lain. Pengusaha sukses juga memiliki keterampilan “mengarahkan” rasa takut menjadi sesuatu yang produktif. Seorang pengusaha yang memiliki rasa takut terhadap kegagalan bisa mengarahkan rasa takutnya itu untuk menjadikan diri menjadi sangat fokus pada bisnis yang sedang dia jalankan. Selain itu dia juga akan melakukan apapun yang diperlukan untuk mendapatkan kesuksesan. Jika seorang pengusaha merasakan tidak aman, maka dia bisa menggunakan emosi rasa ketakutannya itu untuk menjadi pendorong kuat dalam usaha-usaha atau kerja-kerja dalam rangka meraih tujuan-tujuan bisnis yang telah ditetapkan.
Barbara Corcoran saat mengevaluasi investasi-investasi potensial mengatakan “Banyak entrepreneur yang penuh ambisi adalah benar-benar tidak aman di balik itu (insecure underneath), aku menginginkan seseorang yang sangat ketakutan hingga mendekati kematian”. Itulah cara berpikir seorang pengusaha sukses yang bisa jadi mungkin jarang diketahui banyak orang.
14. Segera Bertindak
Saat Bob Sadino ditanya bisnis apa yang paling bagus, dia menjawab bisnis yang bagus adalah bisnis yang dijalankan. Pada umumnya kebanyakan orang terjebak dalam terlalu lama berangan-berangan, terlalu lama merencanakan bisnisnya, dan tidak bersegera bertindak menjalankan bisnis tersebut. Itulah mengapa Barbara Corcoran sempat mengatakan “Aku membenci para entrepreneur dengan rencana-rencana bisnis yang indah”. Barbara Corcoran menyarankan “temukan bersamaan dengan kamu menjalankannya (invent as you go)”, daripada terus-terusan terjebak menghabiskan waktu menuliskan suatu rencana di atas meja. Barbara Corcoran juga berpikir bahwa seseorang yang secara akademik mempelajari bisnis maka akan lebih mudah terperangkap dalam proses analisis yang berlebihan dan susah untuk bersegera mengambil tindakan.
Demikianlah berbagai macam cara berpikir pengusaha sukses yang dirangkum oleh idehidup.com dari berbagai pendapat para pelaku bisnis tingkat dunia. Semoga dari uraian-uraian di atas mampu memberikan inspirasi atau pandangan-pandangan baru dalam rangka menyukseskan jalannya roda bisnis anda. Terima kasih sudah berkunjung di tpulsadigital.com dan terus simak artikel-artikel kami lainnya yang tentunya semoga akan semakin memperluas cakrawala kehidupan kita semua.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar